keresahan akan news feed


ada ketidaknyamanan dalam diri saya ketika melihat/membaca/mendengar debat copras-capres pemilu 2014 kali ini..  padahal mereka hanyalah berusaha membantu negerinya menjadi lebih baik.. berusaha menitipkan harapan pada sesosok pemimpin (dan tim nya)  yg mereka harapkan akan membawa perubahan pada negeri dan kehidupannya ke arah yang lebih baik..

namun tetap saja ada rasa kurang nyaman, mungkin karena bertebarannya black campaign (baik yang nyata maupun yg fitnah), ataupun saling bully..
bahkan kadang terhadap usaha counter fitnah pun rasanya masih kurang nyaman..  mungkin karena dibelakangan biasanya diikuti dengan bullying (pada comment2nya)

itukah kenapa ada hadist:
“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah)


***

lagi...
tidak nyaman pula ketika "kebenaran" A, dibawa oleh si A, tiba2 saja menjadi salah karena yang benar adalah "kebenaran" versi B, eh ternyata versi C ketika ada yg beropini lagi.. eh kok balik menjadi versi A lagi.. membuat saya bingung, semakin digali malah semakin bingung.. (mungkin karena saya menggalinya hanya via internet bukan live data, mungkin..)

mungkin inilah, dulu Ibnu Katsir mengatakan:
Dalam doa yang ma’tsur disebutkan Allhumma arinal haqqa haqqan dst "Ya Allah, nampakkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya dan nampakkanlah kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya dan janganlah Engkau jadikan kebatilan itu seakan kebenaran sehingga kami tersesat karenanya. Jadikanlah kami teladan bagi orang orang yang bertakwa" [Tafsir Ibnu Katsir 1/444]

***

lagi...
kebanyakan saya amati topik yang dibawa dalam perdebatan tsb adalah rasa takut.. takut kalau capres A dikemudian hari akan terjadi kondisi C, dilain sisi kalau tepilih capres B maka kondisi D besar kemungkinan terjadi..

capres A itu "penjahat" - capres B itu "hebat", capres A itu "hebat" - capres B itu"penjahat"...
"ayo pilih yang benar versi saya, karena nasib bangsa ini ditanganmu..", layaknya berseru demikian..

benarkah? benarkah nasib bangsa ini ditangan kita?

kok kalau menurut saya tetap penentu nasib bangsa ini adalah Allah.. (kita hanyalah bisa mengusahakan)

dan penentu siapakah presidennya dan bakalan seperti apa nantinya negeri ini dalam masa pemerintahannya adalah Allah..

ada dalam genggaman Allah hati setiap orang.. pula nasib mereka dikemudian hari..

saya pribadi membuka kemungkinan; boleh jadi sekarang penjahat, namun bila Allah kasih hidayah boleh jadi kemudian menjadi baik..
boleh jadi pula bila sekarang baik, namun kemudian dia tertimpa musibah yang kemudian dia (dan atau timnya) menjadi jahat adalah mungkin pula..

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari para sahabatnya untuk shalat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surat dari Alquran. Beliau bersabda, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa:
Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).

kalau saya boleh berseru, "mari stop bullying, stop black campaign (stop kampanye total kalau perlu, biarlah timses masing2 yg berkampanye -tidakkah engkau takut salah menyampaikan sesuatu hal yg belum tentu engkau ketahui kebenarannya?-), mari kita rajin2 mendekatkan diri kepada Allah.. biar Allah pilihkan kepada kita pemimpin yang baik.. karena pilihan bisa salah, karena kondisi bisa berubah, karena orang/hati bisa berubah, karena kita hanya bisa berusaha, yuk mari kita berusaha menuju kebaikan dengan cara yang baik pula.."

...

"mari kita pindahkan harapan dari kepada capres menjadi hanya kepada Allah.." (dengan diikuti oleh usaha pribadi yg signifikan untuk menuju harapan tersebut)

"jadi tidak perlu dibela mati2an karena kepentinganmu ada disana, karena sesungguhnya kepentinganmu ada ditangan Allah, maka bela mati2anlah kedudukanmu dihadapan Allah.."

0 comments: